Inovasi dan Pembelajaran
Inovasi merupakan suatu proses atau tindakan dalam menciptakan atau mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi lebih baik, lebih efisien atau lebih bermanfaat. Inovasi menjadi suatu bentuk solusi atau penyelesaian masalah dengan menambah nilai kebaruan.
Sementara itu, pembelajaran adalah proses individu atau peserta didik memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap. Pembelajaran menjadi suatu pengalaman belajar unik dan dapat terjadi dalam berbagai konteks, baik itu di sekolah, di lingkungan maupun lingkungan sosial.
Inovasi dalam pembelajaran merupakan hal yang perlu dan harus dilakukan. Hal ini dikarenakan dunia berubah dan akan terus berubah. Oleh karena itu, inovasi menjadi keharusan bagi seorang pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran sangat penting karena dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
- Alasan mengapa perlu adanya inovasi dalam pembelajaran :
- Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
- Menyesuaikan dengan kebutuhan dan kodrat zaman murid
- Inovasi mendorong pemecahan masalah dan kreativitas
- Meningkatkan keterlibatan murid
Dengan demikian, inovasi dalam pembelajaran merupakan suatu keharusan untuk menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital. Inovasi membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis, relevan dan bermanfaat bagi murid.
Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK dengan Mengangkat Kearifan Lokal Masyarakat
SD Inpres Ohe yang berada di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan sekolah tempat saya mengajar saat ini. Pada tahun pelajaran 2023/2024, saya dipercayakan sebagai guru kelas V. Pembelajaran berbasis TIK sudah harus dimulai dilaksanakan di sekolah dasar. Maka dari itu, pada salah satu pembelajaran yang dilakukan, saya merancang pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Selain memanfaatkan TIK, pembelajaran yang dilakukan juga perlu dikaitkan dengan kearifan lokal masyarakat, agar pembelajaran yang dilaksanakan semakin dekat atau kontekstual dengan kehidupan murid. Oleh karena itu, Pada pembelajaran IPAS dengan materi ekosistem, saya melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK dengan mengangkat kearifan lokal setempat.
Dalam pembelajaran yang akan saya laksanakan, saya menggunakan model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment). Alasan saya memilih model pembelajaran SOLE, adalah karena model pembelajaran ini menekankan pada keterlibatan aktif murid dan kemandirian murid dalam menggali informasi dan menemukan pengetahuan baru dengan memanfaatkan perangkat digital dan koneksi internet.
Untuk mendukung pembelajaran, maka saya juga memanfaatkan beberapa platform pendidikan, yakni Platform Merdeka Mengajar (PMM), Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI), Liveworksheets, Quizizz, dan microsite.
Pada PMM, saya memanfaatkan fitur Ide Praktik untuk menemukan referensi inovasi pembelajaran. Selain itu, saya juga memanfaatkan fitur Bukti Karya untuk menemukan bahan ajar berupa video pembelajaran agar dapat digunakan murid untuk menggali informasi.
Aplikasi SIBI (Sistem Informasi Perbukuan Indonesia) saya manfaatkan sebagai referensi buku pembelajaran bagi murid. Hal ini saya lakukan mengingat keterbatasan buku cetak yang ada di sekolah saya.
Aplikasi Liveworksheets saya gunakan sebagai lembar kerja digital bagi peserta didik. Saya membuat lembar kerja kemudian mengunggah dan mendesain lembar kerja tersebut pada Livewoksheets agar lebih menarik bagi murid.
Quizizz saya jadikan sebagai sarana untuk asesmen pembelajaran. Microsite saya gunakan untuk menautkan berbagai link aplikasi yang saya buat. Tujuan penggunaan microsite ini adalah agar memudahkan peserta didik dalam mengakses berbagai platform pendidikan yang saya manfaatkan.
Selain memanfaatkan TIK dalam pembelajaran, saya juga mengangkat kearifan lokal dalam pembelajaran. Kearifan lokal yang saya angkat yakni Muro. Muro merupakan kearifan lokal yang ada di desa tempat tinggal murid. Muro adalah area sekitar pinggir laut pantai yang terlarang bagi masyarakat untuk menangkap ikan atau hewan laut lainnya. Dalam kurun waktu yang lama, area ini hanya dibuka satu hari menjelang momen adat, untuk masyarakat dapat menangkap ikan. Oleh karena itu, saya meminta murid untuk menganalisis hubungan dan dampak dari kearifan lokal muro dengan ekosistem.
Pembelajaran berbasis TIK dengan mengangkat kearifan lokal yang saya lakukan sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran SOLE, yaitu:
1. Memberikan pertanyaan terkait materi yang dipelajari
Pada tahap ini, terlebih dahulu saya menampilkan video yang menggambarkan suatu ekosistem. Selanjutnya murid membuat dan mengajukan pertanyaan berdasarkan terkait ekosistem berdasarkan video yang diamati. Selain itu, saya juga memberikan pertanyaan lain untuk semakin mengarahkan murid pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Mengorganisasi murid
Pada tahap ini, murid dibentuk ke dalam kelompok yang terdiri dari 3 orang. Selanjutnya saya membagikan chromebook kepada setiap kelompok dan memberikan informasi kepada murid tentang cara penyelesaian tugas.
3. Eksplorasi dan investigasi murid
Pada tahap ini, murid bekerja sama dengan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang disajikan dalam liveworksheets. Dalam penyelesaian tugas ini, murid dapat memanfaatkan buku pelajaran pada SIBI dan video pembelajaran yang telah ditautkan pada microsite.
4. Monitoring
Pada tahap ini, saya memantau proses perkembangan murid dalam penyelesaian lembar kerja. Saya juga memberikan arahan tertentu bagi kelompok yang mengalami kendala dalam penyelesaian tugas.
5. Presentasi hasil eksplorasi dan investigasi
Pada tahap ini, murid menampilkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Hal ini bertujuan agar murid dari kelompok lain dapat mengetahui hasil dan langkah penyelesaian masalah dari kelompok yang melakukan presentasi. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi murid.
6. Evaluasi hasil presentasi
Pada tahap ini, murid dari kelompok lain memberikan umpan balik atau pertanyaan dan masukkan berdasarkan hasil kerja kelompok yang melakukan presentasi. Selain murid, saya juga memberikan pertanyaan berdasarkan hasil kerja tersebut. Adapun setelah semua kelompok selesai presentasi, saya memberikan penguatan terkait dengan apa yang dipelajari.
Berdasarkan pembelajaran yang saya lakukan, murid terlihat lebih bersemangat dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini juga tampak dari hasil asesmen murid yang memenuhi target atau kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, melalui pembelajaran yang dilaksanakan, murid dapat semakin mengenal kearifan lokal yang ada sehingga mampu menjaga dan melestarikannya.
Demikian merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang saya lakukan dengan memanfaatkan TIK dan mengangkat kearifan lokal yang ada. Semoga dapat menjadi referensi bagi sahabat dalam mendesain dan mengembangkan pembelajaran yang inovatif bagi murid.
#PusdatinKemendikbudristek
#BLPTKemendikbudristek
#MerdekaBelajar
#PembaTIK2023
#SahabatTeknologiKemendikbudristek
#PlatformMerdekaMengajar
0 comments:
Post a Comment