MAJU BERSAMA

Formula Utama Sukseskan PembaTIK 2023

Berbagi praktik baik

Praktik baik yang sudah dihasilkan dibagikan dengan guru di sekolah dan juga sekolah lain.

Pembelajaran di Kelas

Inovasi perbelajaran berbasis digital.

Pembelajaran di Kelas

Murid mengakses materi dari berbagai platform digital yang disiapkan guru.

Wednesday, October 21, 2020

VLOG Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Halo Sahabat Rumah Belajar.

Vlog adalah suatu video dokumentasi yang berisikan informasi tertentu. Kini semakin banyak orang yang membuat vlog karena video merupakan jenis media yang menarik karena menampilkan audio dan visual yang menjadikan suatu informasi mudah dipahami. Dalam dunia pendidikan, tentu saja vlog juga dapat dilakukan. Salah satunya adalah vlog terkait inovasi-inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Melalui vlog tersebut, tentu dapat membantu sesama guru yang lain untuk mendapatkan ide atau informasi dan inovasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Sebagai seorang guru, saya juga tertarik untuk membuat vlog inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi "Vlog Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar" yang saya lakukan di sekolah saya, SD Inpres Ohe, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Tugas Pembatik Level 4 (Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar)

  

Demikian vlog yang saya buat. Semoga vlog yang  ini dapat bermanfaat bagi sahabat rumah belajar. Mari kita bersama terus belajar melalui Portal Rumah Belajar yang dapat diakses melalui https://belajar.kemdikbud.go.id/
Salam Rumah Belajar "Belajar di Mana Saja, Kapan Saja, dengan Siapa Saja".

Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia

 

#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK



Sosialisasi Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Halo Sahabat Rumah Belajar

Pembelajaran terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman yang ada. Di abad 21 dan era industri 4.0 ini menuntut perlunya mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Oleh karenanya, guru juga dituntut untuk terus berkembang sesuai dengan tuntutan yang ada. Guru harus bisa melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran, Rumah Belajar dapat menjadi salah satu alternatif terbaik bagi guru dan siswa karena selain memiliki fitur yang lengkap, juga dapat digunakan secara gratis. Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar siswa. Rumah belajar adalah produk dari Pusdatin Kemdikbud yang dapat diakses melalui https://belajar.kemdikbud.go.id/.

Rumah Belajar sudah diluncurkan sejak tahun 2011 dan terus berkembang hingga saat ini. Akan tetapi, di Kabupaten Lembata banyak yang masih belum mengenal mengenai Rumah Belajar. Ada yang sudah mengetahui tentang Rumah Belajar tetapi belum memanfaatkannya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuat saya merasa perlu untuk melakukan sosialisasi inovasi pembelajaran memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Kegiatan sosialisasi ini saya lakukan secara tatap muka dengan berkolaborasi bersama SRB Kabupaten Lembata, Bapak Emanuel Begu, S.Pd.,Gr.

Dalam kegiatan tatap muka ini, saya berbagi terkait materi tentang “Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar Khususnya Pada Fitur Sumber Belajar dan Fitur Laboratorium Maya” antara lain dengan menggunakan strategi resource-based learning, strategi simulation based learning, serta memanfaatkan model-model pembeajaran inovatif seperti discovery – inquiry learning, flipped classroom, blended learning, dan self organized learning environments. Sementara itu, Bapak Emanuel Begu berbagi materi tentang “Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar Khususnya Pada Fitur Bank Soal dan Kelas Maya”. Kegiatan Sosialisasi tatap muka ini dilakukan di 4 sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 65 peserta. Adapun rincian kegiatan sosialisasi secara tatap muka yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Tatap Muka 1 “Berbagi Inovasi di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur”

 


Kegiatan tatap muka pertama di SMP Negeri 1 Ile Ape Timur ini dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Oktober 2020. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta. Kegiatan sosialisasi dibuka oleh kepala sekolah, Bapak Elias B. Making, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih karena kami mau hadir dan berbagi bersama para guru untuk memanfaatkan Rumah Belajar, karena sekolah sendiri sudah mendapatkan bantuan Pusat Sumber Belajar (PSB) offline yang diterima dalam bentuk BOS Afirmasi, namun penggunaannya masih belum maksimal.

Selanjutnya, pada kegiatan berbagi inovasi oleh SRB, kami berbagi terkait inovasi pembelajaran memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Setelah SRB berbagi inovasi, dilanjutkan dengan sesi diskusi. Di sini guru menunjukkan ketertarikan akan portal rumah belajar dan meminta bantuan untuk dapat membantu mendaftarkan akun rumah belajar. Selain itu, pihak sekolah juga mengharapkan agar kegiatan seperti ini tidak dilakukan hanya sekali saja, melainkan selanjutnya diharapkan ada tindak lanjut yang dilakukan di sekolah.

 2. Tatap Muka 2 “Berbagi Inovasi di SMP Negeri 1 Ile Ape”



Kegiatan tatap muka kedua dilakukan di SMP Negeri 1 Ile Ape, pada hari Jumad, 16 Oktober 2020. Kegiatan ini dilakukan berkolaborasi dengan Duta Rumah Belajar NTT Tahun 2017, Ibu Maria G. G. Watu Raka, S.Pd. dan Kepala Tekkomdik Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ibu Maria N. Sadipun, S.E., M.M.

Kegiatan yang diikuti oleh 20 peserta ini diawali dengan sambutan pembuka dari kepala sekolah, Bapak Andreas FX Lawe Odung, S.Pd. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk menggiatkan TIK dalam melakukan inovasi pembelajaran. Senada dengan hal tersebut, Ibu Maria N. Sadipun juga turut menyampaikan bahwa penting bagi siswa untuk belajar sesuai dengan masa sekarang. Diperlukan inovasi dalam pembelajaran menggunakan TIK sehingga diharapkan siswa menjadi lebih tertarik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selanjutanya, melalui tatap maya menggunakan zoom meetings, Ibu Gloria juga memberikan semangat kepada guru untuk melakukan pembelajaran bersama Rumah Belajar serta memberikan dukungan kepada SRB NTT Kabupaten Lembata.

Selanjutnya diikuti dengan sesi berbagi materi oleh SRB. Setelah pemaparan materi dari kedua SRB, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Adapun guru yang menyampaikan bahwa pernah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPS, dan melalui fitur yang ada pada Portal Rumah Belajar akan dapat sangat membantu guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada umumnya, guru sangat antusias dan mau memanfaatkan portal rumah belajar dalam pembelajaran. Sehingga pihak sekolah mengharapkan kedepannya kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.

 3. Tatap Muka 3 “Berbagi Inovasi di SMP Swasta Ampera”



Kegiatan tatap muka ketiga dilakukan di SMPS Ampera pada hari Jumad, 16 Oktober 2020. Kegiatan ini saya lakukan berkolaborasi dengan Duta Rumah Belajar NTT Tahun 2017, Ibu Maria G. G. Watu Raka, S.P.d dan Kepala Tekkomdik Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ibu Maria N. Sadipun, S.E., M.M.

Kegiatan yang diikuti 16 peserta ini diawali dengan pengantar dari kepala sekolah, Ibu Bibiana Perada Bali, S.Pd. yang merasa sangat bersyukur bahwa SRB bisa berkunjung ke sekolah dan memperkenalkan Rumah Belajar serta pemanfaatannya dalam pembelajaran. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyampaian motivasi dari Ibu Maria N. Sadipun terkait pentingnya TIK dalam pembelajaran dan pemanfaatannya dengan menggunakan Portal Rumah Belajar. Selanjutnya, secara tatap maya menggunakan zoom meetings, Ibu Gloria juga menyampaikan dukungan dan memberikan semangat kepada SRB dan guru-guru di SMPS Ampera untuk dapat memanfaatkan portal rumah belajar dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya diikuti dengan sesi penyampaian materi oleh SRB. Setelah itu, pada sesi diskusi dan sharing, para guru di SMPS Ampera menunjukkan ketertarikan terhadap portal rumah belajar dan meminta agar membantu dalam proses pendaftaran akun pada portal rumah belajar. Adapun harapan dari para guru bahwa kegiatan ini tidak berhenti di sini tetapi tetap dilanjutkan karena rumah belajar sangat bermanfaat bagi siswa.

4. Tatap Muka 4 “Berbagi Inovasi di SD Inpres Ohe”



Kegiatan tatap muka keempat ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 Oktober 2020 di SD Inpres Ohe, tempat saya mengabdi. Pada dasarnya kegiatan sosialisasi di SD Inpres Ohe ini merupakan kegiatan yang saya rencanakan sejak awal karena saya ingin agar sekolah saya bisa menjadi penggerak dalam pemanfaatan Portal Rumah Belajar.

Kegiatan yang diikuti 11 peserta ini dibuka dengan sambutan dari kepala sekolah, Ibu Somi Mediatrix, S.Pd.SD. yang sangat mendukung pemanfaatan Portal Rumah Belajar dalam kegiatan pembelajaran. Pada pemaparan materi, saya berbagi dengan para guru tentang inovasi pembelajaran memanfaatkan portal rumah belajar di sekolah dasar. Selanjutnya diikuti dengan kegiatan diskusi dan sharing, di mana para guru merasa sangat antusias dan tertarik dengan Portal Rumah Belajar karena cocok bagi siswa sekolah dasar. Adapun kepala sekolah dan guru merencanakan agar kedepannya dilakukan kegiatan pendampingan terkait Portal Rumah Belajar oleh SRB yang juga dapat membantu para guru untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis TIK yang dapat digunakan dalam pembelajaran.

Selain kegiatan tatap muka yang merupakan kegiatan utama saya dalam melakukan sosialisasi, saya juga ikut serta dalam melakukan sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar secara tatap maya. Kegiatan ini dilakukan secara kolaborasi dengan SRB dari beragam provinsi dan SRB NTT dari kabupaten yang lain. Berikut adalah kegiatan tatap maya yang saya lakukan.

1. Kegiatan Tatap Maya 1 “SRB Berbagi Kolaborasi 4 Provinsi"

 

Kegiatan sosialisasi secara tatap maya ini dilakukan pada hari Kamis, 8 Oktober 2020 menggunakan zoom meetings. Kegiatan ini merupakan kolaborasi saya, SRB NTT bersama Ibu Surya Wati, S.Pd (SRB Bangka Belitung), Ibu Dwi Kurnianingsih S.Pd. (SRB D.I.Y), serta Ibu Theresia Sestiawati, S.Pd., dan Bapak I Komang Wiranto, S.Pd. (SRB Sulawesi Tengah). Kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta dan dalam kegiatan ini, materi yang saya bagikan adalah mengenai Inovasi Pembeajaran memanfaatkan Portal Rumah Belajar Secara Offline.

2. Kegiatan Tatap Maya 2 “Kolaborasi SRB NTT Kab. Lembata dan Kab. Sikka”


Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa, 13 Oktober 2020. Saya bersama SRB Lembata, Bapak Emanuel begu, S.Pd.,Gr, melakukannya secara tatap maya, sementara Ibu Yudith Ventura Badhe Pandhe, S.Pd.,Gr. melakukannya secara tatap muka dengan pesertanya adalah guru dari SD Inpres Iligetang. Pada kegiatan ini, saya berbagi materi mengenai Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar di Sekolah Dasar dengan fitur yang digunakan adalah fitur sumber belajar dan fitur edugame.

Berdasarkan uraian di atas maka kegiatan sosialisasi inovasi pembelajaran memanfaatkan Portal Rumah Belajar telah sukses dilaksanakan dan mendapatkan respon yang sangat baik dari peserta kegiatan, dengan harapan kedepannya perlu dilakukan tindak lanjut agar Portal Rumah Belajar dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam pembelajaran.

Adapun informasi dan data terkait kegiatan sosialisasi berupa materi kegiatan, dokumentasi kegiatan, flyer dan publikasinya serta daftar hadir peserta dapat diakses pada link berikut ini.

Data Kegiatan Sosialisasi


Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia


#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK

 

Inovasi Pembelajaran Memanfaatkan Portal Rumah Belajar

Hallo Sahabat Rumah Belajar

Perkenalkan, saya Antonius Trisanto Tukan, S.Pd., Gr., guru di SD Inpres Ohe, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Sahabat Rumah Belajar, seperti yang kita ketahui bersama bahwa pembelajaran harus dilakukan seiring dengan perkembangan jaman. Guru tidak bisa mengajar untuk waktu sekarang dengan menggunakan model/cara mengajar yang terkesan ketinggalan jaman. Guru harus berimprovisasi dengan perkembangan yang ada. Generasi yang sekarang harus diajarkan sesuai dengan cara yang up to date dengan masa sekarang. Oleh karena itu guru harus melakukan ivovasi dalam kegiatan pembelajaran.

Inovasi dalam kegiatan pembelajaran pada dasarnya adalah pembaharuan terhadap berbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung. Ada banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran, diantaranya dalah menggunakan model pembelajaran yang efektif dan menggunakan berbagai media.

Ada berbagai pilihan media yang dapat digunakan oleh guru. Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam mencari dan menemukan media pembelajaran yang cocok adalah dengan mengakses Portal Rumah Belajar melalui https://belajar.kemdikbud.go.id/. Portal Rumah Belajar memiliki bermacam-macam fitur yang dapat digunakan guru dalam membantu proses pembelajaran. Diantaranya adalah Fitur Utama seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Bank Soal, dan Kelas Maya. Selain fitur utama, ada pula fitur pendukung, sumber belajar lainnya dan partner yang dapat membantu guru.

Pada masa pandemi ini, kegiatan pembelajaran di sekolah tempat saya mengajar tidak dapat dilakukan dengan tatap muka di sekolah. Selain itu dikarenakan keterbatasan perangkat pendukung akses jaringan internet / perangkat android serta jaringan yang sering hilang timbul, maka kegiatan pembelajaran secara online juga tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kami para guru di sekolah melaksanakan pembelajaran dengan melakukan kunjungan rumah. Setiap hari sesuai dengan jadwal yang ditentukan, guru berkeliling desa untuk mengunjungi rumah siswa secara berkelompok yang terdiri dari 2–3 orang yang rumahnya berdekatan. Kegiatan kunjungan rumah ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berupa kunjungan rumah, saya memanfaatkan fitur yang terdapat pada Portal Rumah Belajar. Mengingat kondisi sekolah saya yang sedemikian rupa, maka saya tidak dapat memanfaatkan semua fitur yang ada pada Portal Rumah Belajar. Akan tetapi, saya tetap memanfaatkan fitur yang dapat saya gunakan dalam melakukan pembelajaran secara offline dengan sentuhan inovasi. Oleh karenanya, fitur rumah belajar yang saya manfaatkan adalah fitur sumber belajar. Dari fitur sumber belajar, saya mengunduh dan menyiapkan konten-konten yang sesuai dengan materi ajar. Selanjutnya ketika saya mengunjungi siswa, saya menyiapkan perangkat berupa laptop dan HP untuk dipinjamkan kepada siswa agar dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan kunjungan rumah, kegiatan pembelajaran tetap dapat diakukan dengan memanfaatkan model pembelajaran inovatif. Pusdatin Kemdikbud menawarkan 6 model pembelajaran inovatif, yakni Discovery-Inquiry Learning, Flipped Classroom, Blended Learning, Self Organizad Learning Environments (SOLE), Project Based Learning, dan Belajar Sambil Bermain. Walaupun tempat saya mengajar memiliki kendala keterbatasan perangkat akses internet dan jaringan yang hilang timbul, keenam model pembelajaran ini tentunya tetap dapat dilakukan dengan penyederhanaan tertentu.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, tentunya tahapan pembelajaran yang saya lakukan disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang saya pilih. Dalam prosesnya, saya memasukkan media pembelajaran dari fitur sumber belajar yang telah saya siapkan. Selanjutnya, saya tidak menentukan siswa konten mana yang harus digunakan, tetapi saya menawarkan kepada siswa untuk mereka memilih sendiri konten yang telah saya siapkan, baik itu konten video ataupun konten web. Setelah menyimak konten yang ada, untuk menggali dan mendapatkan informasi terkait materi pembelajaran maka saya dan siswa kembali berdiskusi terkait materi konten untuk mendapatkan kesimpulan atau poin-poin penting dari pembelajaran yang ada.

Di akhir kegiatan pembelajaran, saya memberikan siswa stiker sesuai dengan konten yang dipilihnya. Stiker ini, selain untuk dapat memberikan semangat kepada siswa, juga saya gunakan agar saya dapat mengetahui cara belajar siswa berdasarkan konten yang dipilih. Semakin banyak stiker suatu konten yang dimiliki siswa, menunjukkan bahwa siswa lebih suka belajar dengan menggunakan konten tersebut. Misalnya semakin banyak stiker konten video yang dimiliki oleh siswa, menunjukkan bahwa siswa lebih suka belajar dengan menggunakan konten video. Hal ini dapat memberikan gambaran bagi saya terkait cara belajar siswa dan bagaimana saya menyiapkan media-media yang sesuai untuk materi yang akan saya ajarkan selanjutnya.

Gambar Buku Kontrol Belajar Siswa yang Ditempeli Stiker

Stiker konten ini ditempelkan di buku kontrol belajar siswa. Buku kontrol belajar ini sendiri saya buat sejak awal semester. Alasan saya membuat buku ini adalah karena pada masa pandemi ini saya jarang bertemu dengan siswa, hanya 2 kali dalam seminggu. Oleh karena itu saya ingin mengetahui aktivitas siswa di rumah setiap harinya seperti apa. Selain itu, buku kontrol ini juga merupakan bentuk komunikasi saya dengan orang tua siswa. Melalui buku ini, saya bisa mendapatkan informasi dari orang tua siswa tentang perkembangan siswa selama di rumah, serta masukkan atau harapan dari orang tua. Ada pun, saya juga bisa menginformasikan kepada orang tua terkait perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran dan menyampaikan terkait hal-hal atau aktivitas lainnya yang perlu dilakukan siswa dengan bimbingan orang tua.

Dalam pelaksanaan kunjungan rumah, selain menggunakan fitur sumber belajar pada portal rumah belajar, saya juga menggunakan fitur buku sekolah elektronik. Pada fitur ini, saya mengunduh buku pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Selanjutnya buku ini saya sederhanakan dalam bentuk modul belajar. Modul ini saya gunakan sebagai bentuk penguatan terhadap materi ajar yang diberikan.

Saya selaku guru kelas pada sekolah dasar tentunya memiliki tugas untuk mengajar siswa tidak hanya pada satu muatan pelajaran, akan tetapi pada 6 muatan pembelajaran, yakni PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan SBdP yang diberikan secara tematik. Oleh karena itu diperlukan kecakapan bagi seorang guru sekolah dasar untuk dapat mendesain suatu pembelajaran dengan menggabungkan beberapa muatan pembelajaran agar menjadi suatu pembelajaran yang terintegratif secara tematik. Untuk mendesain pembelajaran seperti itu tentunya diperlukan berbagai pertimbangan dalam penentuan indikator-indikator yang saling berkaitan antarmuatan pembelajaran dan dikemas dengan menarik menggunakan media pembelajaran yang interaktif dan mampu meningkatan daya tarik dan rasa ingin tahu siswa.

Di sekolah dasar pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya merupakan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menggunakan media yang bervariasi, dilakukan sambil bermain dan dimulai dari hal sederhana menuju kompleks atau dimulai dari hal yang konkret atau nyata yang ada di sekitar siswa. Hal-hal tersebut tentunya sangat dapat dilakukan dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar.

Pembelajaran sekolah dasar yang menarik tentunya harus dimulai dari hal nyata dan yang ada di sekitar siswa. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan pembelajaran saya berusaha menggunakan budaya lokal sebagai bagian dari materi yang saya ajarkan yang terintegrasi dalam pembelajaran tematik. Sebagai contoh, pada muatan pelajaran  IPA tentang sistem pencernaan manusia, saya menggunakan konten pada rumah belajar sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, saya mengaitkan isi konten dengan budaya lokal. Seperti saya melakukan diskusi dengan siswa terkait makanan khas lokal yang bermanfaat bagi sistem pencernaan manusia. Dari jawaban siswa, yakni jagung titi sebagai contoh makanan lokal yang menyehatkan, saya meminta siswa untuk membuat iklan tentang jagung titi, yang mana iklan sendiri merupakan materi pada muatan pembelajaran bahasa Indonesia. Di sini nampak bahwa pembelajaran secara tematik dapat dilakukan dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar dan budaya lokal.

Dalam pembelajaran kunjungan rumah dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar yang dikombinasikan dengan model pembelajaran inovatif dan budaya lokal, daya tarik, minat dan partisipasi siswa meningkat. Dengan adanya TIK yang dikemas dalam cara/tahapan pembelajaran yang inovatif  membuat rasa ingin tahu siswa juga meningkat. Siswa yang sebelumnya bersifat pasif kini menjadi lebih aktif. Konten yang berisi tampilan animasi, audio dan visual serta kuis yang menarik serta dikaitkan dengan budaya atau hal yang berada disekitar siswa membuat siswa semakin semangat untuk belajar.

Kegiatan pembelajaran menggunakan Portal Rumah Belajar tidak selamanya hanya dapat dilakukan secara online. Fitur yang terdapat pada rumah belajar juga mendukung pembelajaran secara offline. Fitur-fitur yang ada juga dapat kita kemas dan kombinasikan dengan model pembelajaran inovatif  dan budaya lokal yang ada  akan membantu siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan semangat, minat, rasa ingin tahu dan partisipasi aktif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

 

Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia

 

#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK

Resume Coaching SRB NTT

Halo Sahabat Rumah Belajar

Kegiatan Coaching Pembatik Level 4 Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaksanakan pada tanggal 5 – 7 Oktober 2020. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Pusdatin, M. Hasan Chabibie, S.T., M.Si. bersamaan dengan 4 provinsi lainnya yakni Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Riau, Sulawesi Utara dan Sumatera Selatan.

Screenshot Zoom Meetings Coaching Hari Pertama


Kegiatan selanjutnya di hari pertama ini adalah adanya penyampaian materi yang diberikan oleh Bapak Yandri D. I. Snae, S.Pd., M.T. dari LPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang penjaminan mutu pendidikan di NTT. Beliau menekankan tentang kondisi rill yang ada di daerah NTT dan dikaitkan dengan kondisi pandemi sehingga diperlukan kegiatan pembelajaran jarak jauh baik secara daring maupun luring. Disampaikan pula terkait pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh pihak LPMP untuk meningkatkan kemapuan guru untuk memanfaatkan TIK dalam pembelajaran.

Setelai itu, dilanjutkan dengan materi terkait implementasi pemanfaatan TIK di dinas daerah NTT yang diberikan oleh Kepala Tekkomdik, Ibu Maria N. Sadipun. Pihak Tekkomdik sangat mendukung Sahabat Rumah Belajar (SRB) dan Duta Rumah Belajar (DRB) provinsi Nusa Tenggara Timur untuk dapat saling berkolaborasi dan bahu membahu dalam menggiatkan TIK dalam pembelajaran mealui Portal Rumah Belajar.

Setelah itu diberikan penjelasan teknis terkait tugas pembatik level 4 oleh tutor Pusdatin dan 3 Duta Rumah Belajar Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penjelasan teknis terkait vlog diberikan oleh DRB NTT 2017, Bapak Posma Sihombing, penjelasan teknis terkait blog disampaikan oleh tutor Pusdatin, Bapak Widianto, penjelasan teknis terkait kegiatan tatap maya disampaikan oleh DRB NTT 2018, Bapak Ferdinand He, dan penjelasan teknis terkait kegiatan tatap muka disampaikan oleh DRB NTT 2017, Ibu Gloria Watu Raka.

Screenshot Zoom Meetings Hari Kedua

Pada hari kedua, dilakukan pembimbingan implementasi TIK untuk pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan dengan membagi peserta ke dalam 3 room kelompok. Saya sendiri masuk ke dalam kelompok 1 yang didampingi oleh Ibu Atharia (tutor Pusdatin) dan Ibu Gloria (DRB NTT 2017). Pada kelompok ini, saya bersama 7 peserta lainnya yang berkesempatan untuk melakukan sharing dan diskusi terkait dengan rencana tugas yang diberikan pada level 4 ini. Di sini, saya menyampaikan rencana pengerjaan tugas saya terkait inovasi pembelajaran yang saya lakukan dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar, dan kemudian diberikan saran dan masukkan dari teman-teman serta tutor dan DRB. Selain itu, saya juga menyimak terkait action plan dari teman-teman lain sehingga saya dapat mengetahui inovasi yang dibuat oleh teman-teman lain sehingga dapat menambah wawasan saya terkait dengan pemanfaatan rumah belajar. Ada rekan SRB yang memanfaatkan sumber belajar, edugame dan blog dalam pembelajaran. Kami saling berdiskusi dan saling melengkapi. Hal ini membuat saya semakin bersemangat untuk mengikuti PembaTIK level 4 ini.

Screenshot Zoom Meetings Hari Ketiga

Pada hari ketiga, peserta kembali dikumpulkan dalam 1 room provinsi untuk kembali berdiskusi terkait inovasi pembelajaran yang kami lakukan. Dukungan dari sesama SRB, tutor dan DRB sangatlah memotivasi saya untuk terus berinovasi di tengah keterbatasan yang ada. Setelah selesai sharing, dilanjutkan dengan acara penutupan coaching oleh Bapak Nelwan dari Pusdatin.

Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia

 

#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK

 

Sunday, October 18, 2020

Semangat Inovasi Pembelajaran Melalui PembaTIK

Halo Sahabat Rumah Belajar.

PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK guru standar UNESCO. Kompetensi TIK terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi dan berbagi (4i levelling). Kegiatan ini diselenggkarakan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemdikbud).

Tujuan yang diharapkan melalui pelatihan ini adalah membekali guru-guru kemampuan pemanfaatan TIK agar pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih inovatif, sekaligus dalam rangka seleksi Duta Rumah Belajar. Duta Rumah Belajar ini merupakan perpanjangan tangan dari Pusdatin Kemdikbud dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan TIK utamanya Portal Rumah Belajar dalam pembelajaran di masing-masing provinsinya.

Gambar Ilustrasi Tahapan Pembatik 2020


Pada tahun 2020, program PembaTIK ini kembali di buka pada bulan April. Pendaftaran PembaTIK dapat dilakukan dengan mengakses laman https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam mengikuti Pembatik tahun 2020.

1. Level Literasi TIK

            PembaTIK level 1 ini dilakukan secara daring. Pada level literasi ini, guru akan belajar melalui 4 modul yakni, 1)Pengenalan perangkat TIK dasar; 2) Internet sehat, bijak dan aman; 3) Internet untuk pembelajaran; dan 4) Aplikasi untuk pembelajaran. Pada akhir level ini akan dilakukan uji kompetensi pembatik level 1 untuk menentukan kelulusan pada level ini. Standar minimal kelulusan dari bimtel level 1 ini adalah 70. Melalui bimtek level literasi ini diharapkan guru mampu menguasai literasi TIK dasar yang dapat membantu guru dalam memanfaatkan TIK yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

 2. Level Implementasi

            Pada level implementasi yang dilakukan secara daring ini, guru belajar melalui 4 modul, yakni 1) Penerapan pembelajaran abad 21 memanfaatkan rumah belajar; 2) Penerapan fitur-fitur rumah belajar; 3) Pemanfaatan media TV edukasi, radio suara edukasi, dan m-edukasi dalam pembelajaran; dan 4) Pengelolaan kelas yang mengintegrasikan TIK dalam lingkungan belajar. Kelulusan guru pada level ini ditentukan oleh ujian akhir (40%) dan  tugas 60%). Tugas yang perlu dikerjakan adalah membuat vlog implementasi pembelajaran dengan memanfaatkan rumah belajar. Sama seperti level 1 standar kelulusan level ini juga 70. Melalui pelatihan level ini, guru diharapkan mampu mengimplementasikan pembelajaran dengan memanfaatkan fitur yang ada pada portal rumah belajar yang dapat diakses melalui https://belajar.kemdikbud.go.id.

3. Level Kreasi

            Pada level kreasi ini, guru belajar melalui 4 modul, yakni 1) Media pembelajaran berteknologi digital; 2) Pembuatan media video pembelajaran; 3) Pembuatan multimedia interaktif dan 4) Inovasi pembelajaran mengintegrasikan TIK.  Pada level ini juga dilakukan vicon bersama tutor dari Pusdatin Kemdikbud dan Duta Rumah Belajar terkait bagaimana mendesain media pembelajaran yang menarik. Kelulusan pada level ini ditentukan oleh ujian akhir (30%), tugas (60%) dan keaktifan di forum diskusi (10%). Standar kelulusan di level ini adalah 70. Melalui pelatihan level ini, guru diharapkan dapat berkreasi membuat media pembelajaran, baik itu video maupun multimedia iknteraktif yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.

 4. Level Berbagi

           Peserta yang dapat mengikuti pelatihan level ini adalah peserta yang lulus dari level 3 dan hanya diambil 30 peserta terbaik dari setiap provinsi. Pelatihan level ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Setelah acara pembukaan, dilanjutkan dengan kuliah umum yang diberikan oleh narasumber-narasumber yang ahli di bidangnya masing-masing. Selanjutnya kegiatan ini dilakukan melalui kelas daring dan coaching. Coaching pada level ini dilakukan secara daring bersama dengan Tutor dari Pusdatin kemdikbud dan juga Duta Rumah Belajar dari provinsi masing-masing peserta. Adapun tugas yang perlu dikerjakan pada level ini adalah membuat vlog, blog dan kegiatan tatap maya/tatap muka tentang inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan portal rumah belajar.  Selanjutnya dari hasil penilaian tugas yang dikumpulkan peserta, akan diambil 5 peserta terbaik di setiap provinsi untuk selanjutnya diseleksi melalui wawancara dan pleno untuk dipilih menjadi Duta Rumah Belajar di provinsinya.

            Kegiatan Pembatik ini sangat bermanfaat bagi guru dalam mengembangkan kemampuannya dalam menguasai TIK utamanya Portal Rumah Belajar dan memanfaatkannya dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, agar pembelajaran yang dilaksanakan menjadi lebih inovatif dan kreatif sehingga dapat menarik minat dan semangat siswa untuk belajar sesuai dengan tuntutan di abad ke 21 ini.  

Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia

 

#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK


Rumah Belajar Menuju Indonesia Emas

Halo Sahabat Rumah Belajar

Apa yang pertama kali muncul di pikiran sahabat jika mendengar kata “Rumah Belajar”? Apakah sahabat sudah mengetahui mengenai “Rumah Belajar”? Atau apakah sahabat masih bertanya-tanya apa itu “Rumah Belajar”?. Nah, pada tulisan kali ini saya akan mencoba berbagi dengan sahabat semua mengenai “Rumah Belajar”.

Rumah Belajar adalah portal pembelajaran resmi milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Portal Rumah Belajar dikembangkan sejak tahun 2011 oleh Pustekkom Kemdikbud yang kini telah berganti nama menjadi Pusdatin Kemdikbud. Dikutip dari https://belajar.kemdikbud.go.id/, “Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan bahan serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar siswa. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat”.

Rumah Belajar adalah portal pembelajaran berbasis web berisi informasi dan layanan terkait pembelajaran yang terdiri dari Fitur Utama (meliputi Sumber Belajar, Bank Soal, Kelas Maya, Laboratorium Maya) dan Fitur Pendukung (meliputi Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Edugame). Selain itu juga terdapat Sumber Belajar Lainnya dan Partner yang dapat dimanfaatkan.

Gambar Fitur Utama Rumah Belajar

Sumber Belajar sebagai salah satu Fitur Utama dari portal Rumah Belajar merupakan sistem manajemen pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu proses pembelajaran di kelas. Pada Sumber Belajar terdapat banyak konten pembelajaran untuk setiap jenjang pendidikan. Konten-konten yang terdapat pada Sumber Belajar berupa konten video, konten web dan konten audio. Konten-konten ini juga dapat diunduh dengan mudah oleh sahabat semua.

Fitur Utama lainnya pada portal Rumah Belajar adalah Bank Soal. Fitur Bank Soal pada Rumah Belajar dikembangkan sebagai wadah bagi guru untuk membuat soal dan berbagi kepada pengguna lain, serta untuk dapat melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa secara online. Bank Soal sendiri memiliki 3 pilihan evaluasi, yakni latihan, ulangan dan ujian. Adapun Fitur Utama pada portal Rumah Belajar adalah Kelas Maya. Kelas Maya merupakan suatu learning management system (LMS) yang dikembangkan untuk memfasilitasi terjadinya pembelajaran jarak jauh secara daring (online) atara guru dan siswa. Adapun Fitur Utama lainnya adalah Laboratorium Maya. Laboratorium Maya pada portal Rumah Belajar merupakan fitur yang dapat digunakan oleh guru untuk membantu terlaksanakan kegiatan praktek secara maya, jika sekolah masih belum memiliki ketersediaan perlengkapan laboratorium yang memadai.

Gambar Fitur Pendukung Rumah Belajar

Selain Fitur Utama, Rumah Belajar juga menyediakan Fitur Pendukung. Fitur Pendukung pada Rumah Belajar seperti Peta Budaya. Peta Budaya memberikan informasi terkait berbagai budaya yang ada di Indonesia dan disajikan dalam bentuk gambar video dan animasi serta permainan. Selain itu, terdapat fitur Buku Sekolah Elektronik yang berisi berbagai buku untuk setiap mata pelajaran di setiap jenjang pendidikan yang dapat diunduh dengan mudah. Adapun terdapat fitur Wahana Jelajah Angkasa yang memberi kemudahan bagi sahabat untuk belajar tentang ruang angkasa. Fitur Pendukung lainnya adalah Karya Bahasa dan Sastra yang berisi berbagai karya berupa puisi, prosa dan referensi.Fitur pendukung lainnya pada Rumah Belajar adalah Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang mencakup kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi guru yang dilaksanakan secara online. Adapun Fitur Pendukung yang baru saja diluncurkan oleh Rumah Belajar yakni fitur Edugame. Fitur Edugame ini menyediakan beragam game (permainan) interaktif agar siswa dapat melakukan aktivitas belajar sambil bermain yang dapat digunakan oleh siswa baik secara mandiri maupun dengan bimbingan guru dan orangtua.


 

Gambar Fitur Sumber Belajar Lainnya dan Partner Rumah Belajar

Pada portal Rumah Belajar juga terdapat fitur Sumber Belajar Lainnya seperti Radio Edukasi, M-Edukasi, Tv Edukasi, seTARA daring, E-Modul Kesetaraan, PPTK-LPPKS, Kursus Daring dan Gerbang Kurikulum. Adapun terdapat Partner berupa Cegah Narkoba (website resmi deputi bidang pencegahan BNN RI), seTARA daring, GSuite, Office 365, Quipper School, Ruang Guru, Sekolahmu, Zenius, Kelas Pintar, Dragionlearn.org, dan Wekiddo

Begitu banyak fitur yang terdapat pada portal Rumah Belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dan semuanya dapat digunakan secara gratis. Rumah Belajar dapat menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif. Selain itu, Rumah Belajar juga dapat digunakan oleh siswa dalam menambah wawasan dengan cara yang menarik. Rumah Belajar sangat sesuai dengan tuntutan di era ini. Dengan portal Rumah Belajar guru dan siswa diharapkan dapat menjadi lebih kreatif dan inovatif. Portal Rumah Belajar dapat digunakan untuk membentuk generasi penerus bangsa menuju Indonesia emas.

Nah, sahabat semua kini sudah mengenal lebih dekat tentang Rumah Belajar bukan? Sampai artikel ini diterbitkan sudah begitu banyak pengguna Rumah Belajar diantaranya, sebanyak 266.045 guru dan 640.874 siswa. Jadi, tanpa harus menunggu lama lagi, sahabat semua harus segera mengunjungi dan bergabung bersama portal Rumah Belajar melalui https://belajar.kemdikbud.go.id/. Ahir kata, tak lupa kita serukan slogan Rumah Belajar yakni “Belajar di Mana Saja, Kapan Saja, dengan Siapa Saja”


 

Merdeka Belajarnya

Rumah Belajar Portalnya

Maju Indonesia


#PusdatinKemendikbud

#PembaTIK2020

#DutaRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#BerbagiTIK