Hallo Sahabat Rumah Belajar
Perkenalkan, saya
Antonius Trisanto Tukan, S.Pd., Gr., guru di SD Inpres Ohe, Kecamatan Ile Ape,
Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Inovasi dalam kegiatan
pembelajaran pada dasarnya adalah pembaharuan terhadap berbagai komponen yang
diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari
pendidik kepada para peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang berlangsung. Ada banyak cara yang dapat dilakukan guru dalam
melakukan inovasi pembelajaran, diantaranya dalah menggunakan model
pembelajaran yang efektif dan menggunakan berbagai media.
Ada berbagai pilihan media yang dapat digunakan oleh guru. Salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam mencari dan menemukan media pembelajaran yang cocok adalah dengan mengakses Portal Rumah Belajar melalui https://belajar.kemdikbud.go.id/. Portal Rumah Belajar memiliki bermacam-macam fitur yang dapat digunakan guru dalam membantu proses pembelajaran. Diantaranya adalah Fitur Utama seperti Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Bank Soal, dan Kelas Maya. Selain fitur utama, ada pula fitur pendukung, sumber belajar lainnya dan partner yang dapat membantu guru.
Pada masa pandemi ini, kegiatan pembelajaran di sekolah tempat saya mengajar tidak dapat dilakukan dengan tatap muka di sekolah. Selain itu dikarenakan keterbatasan perangkat pendukung akses jaringan internet / perangkat android serta jaringan yang sering hilang timbul, maka kegiatan pembelajaran secara online juga tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kami para guru di sekolah melaksanakan pembelajaran dengan melakukan kunjungan rumah. Setiap hari sesuai dengan jadwal yang ditentukan, guru berkeliling desa untuk mengunjungi rumah siswa secara berkelompok yang terdiri dari 2–3 orang yang rumahnya berdekatan. Kegiatan kunjungan rumah ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran berupa kunjungan rumah, saya memanfaatkan fitur yang terdapat pada Portal Rumah Belajar. Mengingat kondisi sekolah saya yang sedemikian rupa, maka
saya tidak dapat memanfaatkan semua fitur yang ada pada Portal Rumah Belajar.
Akan tetapi, saya tetap memanfaatkan fitur yang dapat saya gunakan dalam
melakukan pembelajaran secara offline dengan sentuhan inovasi. Oleh karenanya,
fitur rumah belajar yang saya manfaatkan adalah fitur sumber belajar. Dari
fitur sumber belajar, saya mengunduh dan menyiapkan konten-konten yang sesuai
dengan materi ajar. Selanjutnya ketika saya mengunjungi siswa, saya menyiapkan
perangkat berupa laptop dan HP untuk dipinjamkan kepada siswa agar dapat
digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan
kunjungan rumah, kegiatan pembelajaran tetap dapat diakukan dengan memanfaatkan
model pembelajaran inovatif. Pusdatin Kemdikbud menawarkan 6 model pembelajaran
inovatif, yakni Discovery-Inquiry
Learning, Flipped Classroom, Blended
Learning, Self Organizad Learning Environments (SOLE), Project Based Learning, dan
Belajar Sambil Bermain. Walaupun tempat saya mengajar memiliki kendala
keterbatasan perangkat akses internet dan jaringan yang hilang timbul, keenam
model pembelajaran ini tentunya tetap dapat dilakukan dengan penyederhanaan
tertentu.
Dalam pelaksanaan pembelajaran,
tentunya tahapan pembelajaran yang saya lakukan disesuaikan dengan sintaks
model pembelajaran yang saya pilih. Dalam prosesnya, saya memasukkan media
pembelajaran dari fitur sumber belajar yang telah saya siapkan. Selanjutnya, saya
tidak menentukan siswa konten mana yang harus digunakan, tetapi saya menawarkan
kepada siswa untuk mereka memilih sendiri konten yang telah saya siapkan, baik
itu konten video ataupun konten web. Setelah menyimak konten yang ada, untuk
menggali dan mendapatkan informasi terkait materi pembelajaran maka saya dan
siswa kembali berdiskusi terkait materi konten untuk mendapatkan kesimpulan
atau poin-poin penting dari pembelajaran yang ada.
Di akhir kegiatan
pembelajaran, saya memberikan siswa stiker sesuai dengan konten yang dipilihnya.
Stiker ini, selain untuk dapat memberikan semangat kepada siswa, juga saya
gunakan agar saya dapat mengetahui cara belajar siswa berdasarkan konten yang
dipilih. Semakin banyak stiker suatu konten yang dimiliki siswa, menunjukkan
bahwa siswa lebih suka belajar dengan menggunakan konten tersebut. Misalnya
semakin banyak stiker konten video yang dimiliki oleh siswa, menunjukkan bahwa
siswa lebih suka belajar dengan menggunakan konten video. Hal ini dapat
memberikan gambaran bagi saya terkait cara belajar siswa dan bagaimana saya
menyiapkan media-media yang sesuai untuk materi yang akan saya ajarkan
selanjutnya.
![]() |
| Gambar Buku Kontrol Belajar Siswa yang Ditempeli Stiker |
Stiker konten ini ditempelkan di buku kontrol belajar siswa. Buku kontrol belajar ini sendiri saya buat sejak awal semester. Alasan saya membuat buku ini adalah karena pada masa pandemi ini saya jarang bertemu dengan siswa, hanya 2 kali dalam seminggu. Oleh karena itu saya ingin mengetahui aktivitas siswa di rumah setiap harinya seperti apa. Selain itu, buku kontrol ini juga merupakan bentuk komunikasi saya dengan orang tua siswa. Melalui buku ini, saya bisa mendapatkan informasi dari orang tua siswa tentang perkembangan siswa selama di rumah, serta masukkan atau harapan dari orang tua. Ada pun, saya juga bisa menginformasikan kepada orang tua terkait perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran dan menyampaikan terkait hal-hal atau aktivitas lainnya yang perlu dilakukan siswa dengan bimbingan orang tua.
Dalam pelaksanaan
kunjungan rumah, selain menggunakan fitur sumber belajar pada portal rumah
belajar, saya juga menggunakan fitur buku sekolah elektronik. Pada fitur ini,
saya mengunduh buku pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Selanjutnya
buku ini saya sederhanakan dalam bentuk modul belajar. Modul ini saya gunakan
sebagai bentuk penguatan terhadap materi ajar yang diberikan.
Saya selaku guru kelas
pada sekolah dasar tentunya memiliki tugas untuk mengajar siswa tidak hanya
pada satu muatan pelajaran, akan tetapi pada 6 muatan pembelajaran, yakni PPKn,
Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika dan SBdP yang diberikan secara tematik.
Oleh karena itu diperlukan kecakapan bagi seorang guru sekolah dasar untuk
dapat mendesain suatu pembelajaran dengan menggabungkan beberapa muatan
pembelajaran agar menjadi suatu pembelajaran yang terintegratif secara tematik.
Untuk mendesain pembelajaran seperti itu tentunya diperlukan berbagai
pertimbangan dalam penentuan indikator-indikator yang saling berkaitan
antarmuatan pembelajaran dan dikemas dengan menarik menggunakan media
pembelajaran yang interaktif dan mampu meningkatan daya tarik dan rasa ingin
tahu siswa.
Di sekolah dasar
pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya merupakan pembelajaran yang
menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan menggunakan
media yang bervariasi, dilakukan sambil bermain dan dimulai dari hal sederhana
menuju kompleks atau dimulai dari hal yang konkret atau nyata yang ada
di sekitar siswa. Hal-hal tersebut tentunya sangat dapat dilakukan dengan
memanfaatkan Portal Rumah Belajar.
Pembelajaran sekolah
dasar yang menarik tentunya harus dimulai dari hal nyata dan yang ada di sekitar
siswa. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan pembelajaran saya berusaha menggunakan
budaya lokal sebagai bagian dari materi yang saya ajarkan yang terintegrasi
dalam pembelajaran tematik. Sebagai contoh, pada muatan pelajaran IPA tentang sistem pencernaan manusia, saya
menggunakan konten pada rumah belajar sebagai media pembelajaran. Selanjutnya,
saya mengaitkan isi konten dengan budaya lokal. Seperti saya melakukan diskusi
dengan siswa terkait makanan khas lokal yang bermanfaat bagi sistem pencernaan
manusia. Dari jawaban siswa, yakni jagung titi sebagai contoh makanan lokal
yang menyehatkan, saya meminta siswa untuk membuat iklan tentang jagung titi,
yang mana iklan sendiri merupakan materi pada muatan pembelajaran bahasa
Indonesia. Di sini nampak bahwa pembelajaran secara tematik dapat dilakukan
dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar dan budaya lokal.
Dalam pembelajaran
kunjungan rumah dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar yang dikombinasikan
dengan model pembelajaran inovatif dan budaya lokal, daya tarik, minat dan
partisipasi siswa meningkat. Dengan adanya TIK yang dikemas dalam cara/tahapan pembelajaran yang inovatif
membuat rasa ingin tahu siswa juga meningkat. Siswa yang sebelumnya
bersifat pasif kini menjadi lebih aktif. Konten yang berisi tampilan animasi,
audio dan visual serta kuis yang menarik serta dikaitkan dengan budaya atau hal
yang berada disekitar siswa membuat siswa semakin semangat untuk belajar.
Kegiatan pembelajaran menggunakan Portal Rumah Belajar tidak selamanya hanya dapat dilakukan secara online. Fitur yang terdapat pada rumah belajar juga mendukung pembelajaran secara offline. Fitur-fitur yang ada juga dapat kita kemas dan kombinasikan dengan model pembelajaran inovatif dan budaya lokal yang ada akan membantu siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan semangat, minat, rasa ingin tahu dan partisipasi aktif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
Merdeka Belajarnya
Rumah Belajar Portalnya
Maju Indonesia
#PusdatinKemendikbud
#PembaTIK2020
#DutaRumahBelajar2020
#RumahBelajar2020
#BerbagiTIK


Mantap Pak Guru Inovasinya... 👍👍👍
ReplyDeleteTerima kasih Pak Guru.. Tetap semangat berbagi..
Delete